Selasa, 30 Januari 2018




SEJARAH DAKWAH KULTURAL
          Revisi untuk Memenuhi Tugas Kelompok
                      Mata Kuliah : Al Islam Kemuhammadiyahan 3
             Dosen Pengampu : Agus Miswanto, M.A



   
Disusun Oleh :

Suprayitno                   16.0401.0002
Ilma Dianisa                16.0401.0004
Niko Hantoro              16.0401.0007
                             


 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2017






KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan 3
Kami menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bisa bermanfaat bagi penyusun dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari ‘Al Islam Kemuhammadiyahan. Amin.







Magelang, 20 Oktober 2017


 Penyusun













DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Dakwah merupakan tugas dari setiap manusia yang ada dibumi ini, karena setiap manusia diciptakan oleh Allah Swt untuk menjadi kholifah di muka bumi ini. Dakwah merupakan tujuan untuk mengajak manusia untuk lebih mengenal Islam kembali sesuai dengan apa yang pernah disampaikan oleh Rasulullah Saw dulu. Sepeninggal Rasulullah saw maka tugas dakwah itu diemban oleh para Khulafaur Rossyidin dan berlanjut sampai umat Islam seterusnya. Dawkah merupakan sarana untuk memperkenalkan Islam kepada masyarakat yang masih awam terhadap agama, bahkan tidak mengenal sama sekali tentang agama.
Di Indonesia ada banyak organisasi yang saling mendakwahkan agama Islam dengan berbagai macam cara, salah satunya yaitu Muhammadiyah. Berbicara tentang Muhammadiyah tidak lepas dari pendirinya yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Sejarah dakwah dalam Muhammadiyah sendiri dimulai oleh beliau, yang sangat semangat dalam mengenalkan agama Islam kepada masyarakat pada waktu itu.Dengan perjuangan dan kegigihan beliau Muhammadiyah semakin berkembang hingga saat ini.
Sejak Muhammadiyah didirikan masyarakat di Indonesia telah banyak mengalami perubahan, terutama dalam kehidupan beragama. Kita lihat saja pondok pesantren hingga sekolah modern dari TK sampai perguruan tinggi yang ada di Indonesia sangat banyak, itu semua adalah salah satu bukti dari sejarah dakwah yang telah dilakukan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah.
Sumber pengetahuan umat dan masyarakat pun terus berkembang dan tidak lagi hanya berasal dari lapisan elit secara personal, melainkan dari berbagai media modern pula. Kehidupan masyarakat telah sampai pada suatu tahapan dengan pola kehidupan yang semakin rasional  dan pragmatis serta fungsional. Kegiatan keagamaan masyarakat pun terus berkembang dengan pesat, serta jumlah masjid yang terus meningkat.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian sejarah itu?
2.      Apa pengertian dakwah?
3.      Apa pengertian kultural itu?
4.      Apan pengertian sejarah dakwah kultural itu?
5.      Apa landasan dakwah kultural?

BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Sejarah

            Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa.Peninggalan-peninggalan itu disebut sebagai sumber sejarah.
            Dalam bahasa inggris kata sejarah disebut dengan history, artinya masa lampau; masa lampau umat manusia.
Dalam bahasa Arab sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan keturunan.

B.     Pengertian Dakwah

Dakwah adalah
دعا  -  يدعو -  دعوة   liggnamem / kajagnem                          
تبلغ  -  بلغ                   nakiapmaynem
            Jadi dakwah adalah mengajak atau memanggil umat manusia untuk mengenal kembali agama Islam, atau dakwah juga dikatakan menyampaikan wahyu Allah Swt yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad Saw kepada seluruh umat manusia. Dakwah pada pokoknya berarti ajakan atau panggilan yang diarahkan pada masyarakat luas untuk menerima kebaikan dan meninggalkan keburukan.Dakwah untuk menciptakan situasi yang lebih baik sesuai dengan ajaran Islam disemua bidang kehidupan.
            Para Rasul dan Nabi adalah tokoh-tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia. Mereka adalah pendakwah-pendakwah yang sempurna. Dibandingkan dengan para Rasul dan Nabi itu, kita memang bukan apa-apa. Akan tapi kita boleh sedikit berbangga bahwa pada hakikatnya kita telah berusaha memilih jalan untuk bergabung dengan para Rasul dan Nabi. Konsekuensi dari apa yang kita pilih itu adalah bahwa kita harus berusaha mengikuti jejak langkah Rasulullah Saw, termasuk jejak langkah beliau dalam mengerahkan dakwah, amar ma’ruf nahi munkar. (Rais 2004)

C.    Pengertian Kultural

            Kultural adalah sesuatu hal yang terkait dengan kebudayaan kelompok tertentu serta kebiasaan mereka yang meliputi kepercayaan, tradisi, atau hal-hal yang berkaitan dengan seni rupa. Dakwah kultural merupakan upaya menanamkan nilai-nilai ISlam dalam seluruh dimensi kehidupan dengan memperhatikan potensi dan kecenderungan manusia sebagai makhluk budaya secara luas, dalam rangka mmewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Dakwah kultural mencoba memahami potensi dan kecenderungan manusia sebagai makhluk budaya berarti memahami ide-ide, adat istiadat, kebiasaan, nilai-nilai, norma, sistem aktivitas, simbol dan hal-hal fisik yang memiliki makna tertentu dan hidup subur dalam kehidupan masyarakat. Pemahaman tersebut dibingkai oleh pandangan dan sistem nilai ajaran ISlam yang membawa pesan rahmatanlil’alamin. Dengan demikian dakwah kultural menekankan pada dinamisasi dakwah, selain pada purifikasi.

D.    Pengertian Sejarah Dakwah Kultural

            Jadi pengertian sejarah dakwah kultural adalah  kejadian masa lalu atau lampau tentang mengajak atau memangggil umat manusia mengenal agama islam yang berkaitan dengan kebudayaan kelompok tertentu. Pemahaman keagamaan yang semakin terredukasi dengan tradisi-tradisi lokal oleh K.H Ahmad Dahlan menjadi agenda tersendiri yang kemudian dikemas dalam konsep “pembaharuan”(tajdid) sekaligus “tanzih”(purifikasi).
            Dua tipe perubahan yang telah diusung oleh K.H. Ahmad Dahlan kemudian berkembang setelah diwadahi dalam sebuah persyarikatan(organisasi) yang disebut Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah yang secara resmi berdiri pada tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 M kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat.
            Dakwah kultural Muhammadiyah adalah sebagai strategi perluasan dakwah Muhammadiyah. Kalau selama ini dakwah Muhammadiyah lebih terkosentrasi pada kalangan abangan atau kaum perkotaan semata, maka dengan perubahan dan gerak zaman yang begitu cepat, perlu adanya rumusan yang jelas menyangkut segmen pedesaan untuk menjadi sasaran dakwah Muhammadiyah ke depan.Dakwah kultural juga merupakan bentuk lain pemekaran metode dakwah Muhammadiyah yang selama ini hanya pada metode puritan atau purifikasi atau pemurnian. Sehingga dengan dakwah kultural ini dapat membuka model dakwah Muhammadiyah yang lebih bersifat akomodatif, dinamis dan kreatif.
            Sebab akhir-akhir ini banyak sekali terejadi persoalan umat yang kadang kala jarang tersentuh oleh Islam ataupun Muhammadiyah, apakah itu persoalan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan yang lainnya.Semua itu merupakan tantangan bagi Muhammadiyah di tengah-tengah kuatnya arus globalisasi. Apa lagi selama ini, dakwah selalu dipahami dalam arti yang sangat sempit, sehingga seringkali aspek-aspek yang fundamental dalam kehidupan kita kurang mendapat perhatian yang dominan.
            Dakwah kultural berusaha memahami kecenderungan dan potensi manusia sebagai makhluk budaya untuk kemudian menuju pada tatanan kehidupan Islami yang tercerahkan. Dakwah semacam itu bukanlah berarti menghidup-hidupkan dan membenarkan kenyatan budaya yang bercorak syirik, tahayul,bid’ah, dan khurafat tetapi lebih merupakan pendekatan dan model dakwah yang berusaha memahami budaya tersebut secara arif, persuasi dan dialogis sehingga umat dawkah tidak lari dari nilai-nilai ajaran ISlam bahkan sebaliknya semakin mendekat kepada ISlam. Semuanya itu merupakan salah satu wujud jihad di jalan Alllah secara bersungguh-sungguh melalui berbagai ikhtiar dan pendekatan, sedangkan hasilnya berupa hidayah dan taufiq Alllah sepenuhnya kita serahkan kepada-Nya.

E.     Landasan  Dakwah Kultural

1.    Tujuan Syariat Islam

Tujuan syariat Islam ialah menarik maslahah dan mencegah madharat. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya’ ayat 107.Syariat Islam turun kebumi sebagai rahmat seluruh alam, barangsiapa yang menjalankan syariat Islam dengan istiqamah dan taat, maka ia akan hidup bahagia di dunia maupun di akhirat.
 Dari Abu Zahrah dalam kitab Ushul Fiqih menyatakan bahwa tujuan Allah melalui syariat  Islam ada tiga pokok utama, yaitu:
1.       Pembinaa jiwa, agar setiap pribadi muslim dapat menjadi sumber kebajikan untuk orang lain dan tidak membawa penderitaan atau kesengsaraan kepada sesama makhluk.
2.       Menegakkan keadilan yang merata di hadapan hukum bagi seluruh umat manusia.
3.       Menyelenggarakan kemaslahatan yang hakiki dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu terjaminnya 5 macam kebutuhan hidup :
-          Jaminan hidup dan hidup yang lebih baik.
-          Jaminan hidup syariat Tuhan.
-          Jaminan hak atas harta kekayaan.
-          Jaminan hak atas pengembangan akal dan kebebasan berfikir.
-          Jamina hak atas pengembangan jenis dan keturunan
        Proses terbentuknya sejarah kehidupan itu bermula dari tingkah laku dan tindakan seseorang yang kemudian menjadi kebiasaan, kebiasaan berkembang menjadi adat istiadat,  adat istiadat terus berkembang makin luas dan makin ketat maka terbentuklah hukum adat yang kemudian meningkat lagi menjadi tradisi turun temurun maluas menjadi kebudayaan, yang pada akhirnya menjadi peradaban umat manusia yang sangat luas dan sangat lama.

2.      Adat Kebiasaan dalam Tradisi Kebudayaan

1.      Tumbuh dan berkembangnya adat kebiasaan
            Setiap saat manusia pasti akan diuji oleh situsasi dan kondisi yang ada di hadapannya. Melihat dan menyadari apa yang sedang dihadapinya itu manusia harus mengambil langkah dan tindakan yang paling baik dan tepat supaya tetap dapat mempertahankan hidup, lebih baik ataupun berusaha untuk hidup sejahtera dan bahagia.
            Apabila manusia mempunyai imajinasi dan hal itu dapat dilakukan dengan empiris maka ia merupakan tingkah laku. Dan apabila tingkah laku itu dilaksanakan secara berulang-ulang maka akan menjadi sebuah kebiasaan.Kemudian kebiasaan tersebut ditiru oleh orang banyak maka akan menjadi adat masyarakat.
Asal-usul adat kebiasaan.
a.       Dari suatu perbuatan perseorangan
-          Hasil berfikir dan merenung yang sangat serius.
-          Berfikir sekejap bahkan dari keputusan yang tergesa-gesa.
-          Tidak dipikirkan sama sekali, dari luar akal atau kebetulan belaka.
b.      Kebiassaan seseorang.
c.       Kebiasaan masyarakat.
d.      Adat masyarakat.
e.       Hukum adat.
f.       Dipercaya sebagai hukum agama padahal hasil rekayasa seseorang , tanpa dipikir

3.      Ukuran baik-buruk, benar-salah atas adat kebiasaan.

Allah itu Maha Mengetahui segalanya, baik yang dikerjakan perseorangan maupun masyarakat, sebaliknya manusia dan massyarakat tidak mengetahui akibat dari perbuatan atau kebiasaan mereka. Apakah adat itu akan membawa diri pada hidup yang selamat sejahtera, bahagia lahir batin untuk semua orang atau justru sebaliknya,Maka dari itu Allah Swt mengutus Nabi dan Rasul utusan-Nya untuk membimbing umat manusia mengikuti petunjuk Allah Swt kearah hidup yang selamat, sejahtera bahagia dunia akhirat. Proses untuk mengubah adat kebiasaan yang tidak baik menjadi baik itu dilaksanakan melalui tahap-tahap yang bervariasi.




BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

            Jadi pengertian sejarah dakwah kultural adalah  kejadian masa lalu atau lampau tentang mengajak atau memangggil umat manusia mengenal agama islam yang berkaitan dengan kebudayaan kelompok tertentu. Pemahaman keagamaan yang semakin terredukasi dengan tradisi-tradisi local oleh K.H Ahmad Dahlan menjadi agenda tersendiri yang kemudian dikemas dalam konsep “pembaharuan”(tajdid) sekaligus “tanzih”(purifikasi).
            Dua tipe perubahan yang telah diusung oleh K.H. Ahmad Dahlan kemudian berkembang setelah diwadahi dalam sebuah persyarikatan(organisasi) yang disebut Muhammadiyah. Persyarikatan Muhammadiyah yang secara resmi berdiri pada tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan dengan tanggal 18 November 1912 M kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat.
            Dakwah kultural Muhammadiyah adalah sebagai strategi perluasan dawkah Muhammadiyah. Dakwah kultural juga merupakan bentuk lain pemekaran metode dakwah Muhammadiyah. Dakwah merupakan jalan alternatif bagi perbaikan kehidupan umat, karena para Nabi dalam rangka memperbaiki umat pun dengan cara berdakwah. Oleh karena itu dakwah kultural yang baru digagas Muhammadiyah perlu terus kita kembangkan agar menjadi strategi perubahan alternatif yang matang bagi kehidupan umat di masa depan.













DAFTAR PUSTAKA


Prof. DR. HM. Din Syamsudin, MA. 2006. Tentang Menjadikan Dakwah Sebagai Strategi Transformasi Sosial. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Rais, H.M. Amien. 2004. Tentang Dakwah Menghadapi era Informasi .
Mu’arif dkk. 2004. Ber-Muhammadiyah secara Kultural. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah
Muchlas, Imam. 2006. Landasan Dakwah Kultural. Yogyakarta : Suara Muhammadiyah
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2004. Dakwah Kultural Muhammadiyah. Yogyakarta : SuaraMuhammadiyah